Cara Mengukur Dioda Menggunakan Multimeter Analog

blogwaves
Cara mengukur dioda dapat dilakukan dengan berbagai metode. Baik dengan menggunakan alat ukur ataupun dengan alat tester sederhana. Namun cara mengukur dioda yang akan dijelaskan disini adalah dengan menggunakan alat ukur multimeter analog dan digital.
Seperti diketahui, ditinjau dari jenis bahan semikonduktornya terbagi menjadi dua yaitu dioda silikon dan dioda germanium. Dioda silikon dan dioda germanium memiliki tegangan jatuh yang berbeda, yakni 0,7 Volt untuk dioda silikon dan 0,3 Volt untuk dioda germanium. Kedua jenis dioda ini sama-sama banyak digunakan pada rangkaian elektronika.

Untuk mengetahui kondisi dioda apakah masih baik atau tidak. Secara kasat mata memang tidak dapat diketahui kecuali dioda tersebut terlihat gosong karena terbakar. Namun kondisi dioda dapt diketahui dengan menggunakan alat ukur multimeter. Pengukuran dengan multimeter analog dan multimeter digital sama-sama mudah. Terlebih lagi dioda hanya memiliki dua kaki saja.
Pada multimeter analog kebanyakan tidak ada selektor khusus untuk pengukuran dioda, namun demikian pengukuran dioda masih dapat dilakukan dengan ohm-meter. Pada kondisi ini dioda akan diukur apakah terdapat kebocoran atau tidak. Berikut cara mengukur dioda dengan multimeter analog.

  • Kalibrasi terlebih dahulu multimeter analog sebelum digunakan.
  • Putar selektor multimeter pada posisi ohm-meter (Ω) x1

    Pengukuran dioda dengan multimeter analog: posisi selektor multimeter pada posisi ohm-meter.
  • Hubungkan probe warna merah pada salah satu kaki dioda yang terdapat tanda gelang. Sedangkan probe warna hitam dihubungkan pada kaki dioda yang satunya lagi. Perlu diketahui pada ohm-meter, probe merah multimeter analog memiliki tegangan negatif dari baterai yang ada pada multimeter tersebut. Sedangkan pada probe negatif multimeter memiliki tegangan positif dari multimeter tersebut. Sehingga ketika probe merah dihubungkan dengan salah satu kaki dioda dengan tanda gelang (katoda) dan probe hitam pada kaki anoda, artinya dioda tersebut dialiri tegangan bias maju.
  • Setelah probe multimeter dihubungkan pada kedua kaki dioda. Maka jarum multimeter seketika akan bergerak ke kanan dan menunjukan nilai tertentu. Biasanya pada dioda yang masih berfungsi dengan baik, jarum multimeter akan menunjukan pada nilai ±100 ohm. Sebetulnya berapa nilai resistansi pada dioda tidak perlu kita hiraukan karena pada pengukuran dioda ini kita tidak akan mencari nilai resistansi seperti pada cara mengukur resistor. Yang penting jarum multimeter bergerak ke kanan tetapi jarum tidak secara penuh bergerak ke kanan. Karena jika jarum bergerak penuh ke kanan, maka dapat dipastikan dioda tersebut rusak karena mengalami short.

    Dioda berfungsi baik Ketika probe merah dihubungkan dengan dengan katoda dan probe hitam pada anoda. Jarum bergerak seperti gambar diatas.
  • Selanjutnya hubungkan kedua probe multimeter analog pada dioda, akan tetapi dibalik. Yang asalnya probe merah dihubungkan pada salah satu kaki dioda dengan tanda gelang (katoda) dan probe hitam pada kaki anoda. Sekarang dibalik, probe merah multimeter dihubungkan dengan Anoda dan probe hitam multimeter pada salah satu kaki dioda dengan tanda gelang (katoda).
  • Baca posisi jarum multimeter dan amati. Jika jarum tidak bergerak sama sekali. Maka bisa dipastikan dioda tersebut berkondisi baik. Jika jarum multimeter bergerak sedikit saja, atau bergerak kekanan menunjukan nilai tertentu. maka dioda tersebut mengalami kebocoran atau rusak. Sebuah dioda yang masih berkondisi baik biasanya pada keadaan reverse bias, memiliki hambatan yang sangat tinggi. Resistansinya bisa bernilai kisaran MΩ (Mega Ohm).

    Dioda berfungsi baik Ketika probe merah dihubungkan dengan dengan Anoda dan probe hitam pada Katoda. Jarum tidak bergerak sama sekali seperti gambar diatas.