Crossover bagian dari audio system yang berfungsi untuk memisahkan sinyal suara berdasarkan jarak atau range frekwensi pada output amplifier yang menuju ke speaker. Jadi tempatnya antara power amplifier dan speaker.
Tujuan dari pemisahan frekuensi agar suara yang dihasilkan dapat terdefinisi dengan jelas dan juga bermanfaat untuk mengamankan speaker dari kerusakan akibat respon frekwensi yang diberikan tidak sesuai.
Secara umum, frekwensi crossover dibagi menjadi tiga jenis, yakni frekwensi tinggi (3 KHz – 20 KHz) yang dimasukkan ke speaker twitter, frekwensi sedang (700 Hz – 3KHz) yang akan dimasukkan ke speaker midrange / mid-end, dan frekwensi rendah (20 Hz – 700 Hz) yang akan dimasukkan ke speaker woofer.
Pada umumnya crossover pasif built-in menjadi satu kesatuan dengan box speaker. Fungsinya adalah untuk membagi nada suara mulai dari tinggi, sedang, hingga rendah ke masing-masing komponen speaker. Rangkaian crossover pasif hanya menggunakan komponen pasif yang berupa R, L, dan juga C guna membagi frequensi. Rangkaian ini tidak butuh catu daya dari luar.
Kelebihan dari crossover pasif ini adalah rangkaiannya yang sederhana sehingga tak perlu makan biaya mahal untuk membuatnya. Rangkaian ini juga mudah dalam pemasangan karena bentuknya yang kecil dan tidak perlu catu daya sendiri. Selain itu rangkaian crossover pasif juga lebih efisien untuk penggunaan skala kecil.
Selain punya beberapa kelebihan, crossover pasif juga memilki kekurangan-kekurangan diantaranya adalah tidak bisa maksimal apabila digunakan pada ruangan yang punya skala besar. Jika anda ingin menggunakan crossover dalam ruangan skala besar, ada baiknya gunakan yang aktif.